SIAPAKAH MANUSIA
Kehadiran manusia pertama tidak terlepas dari asal usul kehidupan di alam
semesta. Asal usul manusia menurut ilmu pengetahuan tidak bisa dipisahkan dari
teori tentang spesies lain yang telah ada sebelumnya melalui proses evolusi.
Evolusi menurut para ahli paleontology dapat dibagi menjadi empat kelompok
berdasarkan tingkat evolusinya, yaitu :
Pertama, tingkat pra manusia yang fosilnya ditemukan di Johanesburg Afrika
Selatan pada tahun 1942 yang dinamakan fosil Australopithecus.
Kedua, tingkat manusia kera yang fosilnya ditemukan di Solo pada tahun 1891
yang disebut pithecanthropus erectus.
Ketiga, manusia purba, yaitu tahap yang lebih dekat kepada manusia modern
yang sudah digolongkan genus yang sama, yaitu Homo walaupun spesiesnya
dibedakan.
Fosil jenis ini di neander, karena itu disebut Homo Neanderthalesis dan
kerabatnya ditemukan di Solo (Homo Soloensis).
Keempat, manusia modern atau Homo sapiens yang telah pandai berpikir, menggunakan
otak dan nalarnya.
Beberapa Definisi Manusia :
1. Manusia adalah makhluk utama, yaitu diantara semua makhluk natural dan
supranatural, manusia mempunyai jiwa bebas dan hakikat hakikat yg mulia.
2. Manusia adalah kemauan bebas. Inilah kekuatannya yg luar biasa dan tidak
dapat dijelaskan : kemauan dalam arti bahwa kemanusiaan telah masuk ke dalam
rantai kausalitas sebagai sumber utama yg bebas – kepadanya dunia alam –world
of nature–, sejarah dan masyarakat sepenuhnya bergantung, serta terus menerus
melakukan campur tangan pada dan bertindak atas rangkaian deterministis ini.
Dua determinasi eksistensial, kebebasan dan pilihan, telah memberinya suatu
kualitas seperti Tuhan
3. Manusia adalah makhluk yg sadar. Ini adalah kualitasnya yg paling
menonjol; Kesadaran dalam arti bahwa melalui daya refleksi yg menakjubkan, ia
memahami aktualitas dunia eksternal, menyingkap rahasia yg tersembunyi dari
pengamatan, dan mampu menganalisa masing-masing realita dan peristiwa. Ia tidak
tetap tinggal pada permukaan serba-indera dan akibat saja, tetapi mengamati apa
yg ada di luar penginderaan dan menyimpulkan penyebab dari akibat. Dengan
demikian ia melewati batas penginderaannya dan memperpanjang ikatan waktunya
sampai ke masa lampau dan masa mendatang, ke dalam waktu yg tidak dihadirinya
secara objektif. Ia mendapat pegangan yg benar, luas dan dalam atas
lingkungannya sendiri. Kesadaran adalah suatu zat yg lebih mulia daripada
eksistensi.
4. Manusia adalah makhluk yg sadar diri. Ini berarti bahwa ia adalah
satu-satuna makhluk hidup yg mempunyai pengetahuan atas kehadirannya sendiri ;
ia mampu mempelajari, manganalisis, mengetahui dan menilai dirinya.
5. Manusia adalah makhluk kreatif. Aspek kreatif tingkah lakunya ini
memisahkan dirinya secara keseluruhan dari alam, dan menempatkannya di samping
Tuhan. Hal ini menyebabkan manusia memiliki kekuatan ajaib-semu
–quasi-miracolous– yg memberinya kemampuan untuk melewati parameter alami dari
eksistensi dirinya, memberinya perluasan dan kedalaman eksistensial yg tak
terbatas, dan menempatkannya pada suatu posisi untuk menikmati apa yg belum
diberikan alam.
6. Manusia adalah makhluk idealis, pemuja yg ideal. Dengan ini berarti ia
tidak pernah puas dengan apa yg ada, tetapi berjuang untuk mengubahnya menjadi
apa yg seharusnya. Idealisme adalah faktor utama dalam pergerakan dan evolusi
manusia. Idealisme tidak memberikan kesempatan untuk puas di dalam pagar-pagar
kokoh realita yg ada. Kekuatan inilah yg selalu memaksa manusia untuk merenung,
menemukan, menyelidiki, mewujudkan, membuat dan mencipta dalam alam jasmaniah
dan ruhaniah.
7. Manusia adalah makhluk moral. Di sinilah timbul pertanyaan penting
mengenai nilai. Nilai terdiri dari ikatan yg ada antara manusia dan setiap
gejala, perilaku, perbuatan atau dimana suatu motif yg lebih tinggi daripada
motif manfaat timbul. Ikatan ini mungkin dapat disebut ikatan suci, karena ia
dihormati dan dipuja begitu rupa sehingga orang merasa rela untuk membaktikan
atau mengorbankan kehidupan mereka demi ikatan ini.
8. Manusia adalah makhluk utama dalam dunia alami, mempunyai esensi uniknya
sendiri, dan sebagai suatu penciptaan atau sebagai suatu gejala yg bersifat
istimewa dan mulia. Ia memiliki kemauan, ikut campur dalam alam yg independen,
memiliki kekuatan untuk memilih dan mempunyai andil dalam menciptakan gaya hidup melawan
kehidupan alami. Kekuatan ini memberinya suatu keterlibatan dan tanggung jawab
yg tidak akan punya arti kalau tidak dinyatakan dengan mengacu pada sistem
nilai.
Al Qur’an memandang manusia sebagai makhluk biologis, psikologis, dan
social. Manusia sebagai basyar tunduk pada takdir Allah, sama dengan makhluk
lain. Manusia sebagai insan dan al-nas bertalian dengan hembusan roh Allah yang
memiliki kebebasan dalam memilih untuk tunduk atau menentang takdir Allah.
Manusia memiliki fitrah dalam arti potensi, yaitu kelengkapan yang diberikan
pada saat dilahirkan ke dunia. Potensi yang dimiliki manusia dapat
dikelompokkan pada dua hal, yaitu potensi fisik dan potensi ruhaniah.
Potensi fisik manisia adalah sifat psikologis spiritual manusia sebagai
makhluk yang berfikir diberi ilmu dan memikul amanah.sedangkan potensi ruhaniah
adalah akal, gaib, dan nafsu. Akal dalam penertian bahasa Indonesia berarti
pikiran atau rasio. Dalam Al Qur’an akal diartikan dengan kebijaksanaan,
intelegensia, dan pengertian. Dengan demikian di dalam Al Qur’an akal bukan
hanya pada ranah rasio, tetapi juga rasa, bahkan lebih jauh dari itu akal
diartikan dengan hikmah atau bijaksana.
Musa Asyari (1992) menyebutkan arti alqaib dengan dua pengertian, yang
pertama pengertian kasar atau fisik, yaitu segumpal daging yang berbentuk
bulatpanjang, terletak di dada sebelah kiri, yang sering disebut jantung.
Sedangkan arti yang kedua adalah pengertian yang halus yang bersifat ketuhanan
dan rohaniah, yaitu hakekat manusia yang dapat menangkap segala pengertian,
berpengetahuan, dan arif.
Akal digunakan manusia dalam rangka memikirkan alam, sedangkan mengingat
Tuhan adalah kegiatan yang berpusat pada qalbu.
Adapun nafsu adalah suatu kekuatan yang mendorong manusia untuk mencapai
keinginannya. Dorongan-dorongan ini sering disebut dorongan primitif, karena
sifatnya yang bebas tanpa mengenal baik dan buruk. Oleh karena itu nafsu sering
disebut sebagai dorongan kehendak bebas.
PERSAMAAN dan PERBEDAAN MANUSIA DENGAN MAHLUK LAIN.
Manusia pada hakekatnya sama saja dengan mahluk hidup lainnya, yaitu
memiliki hasrat dan tujuan. Ia berjuang untuk meraih tujuannya dengan didukung
oleh pengetahuan dan kesadaran. Perbedaan diantara keduanya terletak pada
dimensi pengetahuan, kesadaran dan keunggulan yang dimiliki manusia dibanding
dengan mahluk lain.
Manusia sebagai salah satu mahluk yang hidup di muka bumi merupakan mahluk
yang memiliki karakter paling unik. Manusia secara fisik tidak begitu berbeda
dengan binatang, sehingga para pemikir menyamakan dengan binatang. Letak
perbedaan yang paling utama antara manusia dengan makhluk lainnya adalah dalam
kemampuannya melahirkan kebudayaan. Kebudayaan hanya manusia saja yang
memlikinya, sedangkan binatang hanya memiliki kebiasaan-kebiasaan yang bersifat
instinctif.
Dibanding dengan makhluk lainnya, manusia mempunyai kelebihan.kelebihan itu
membedakan manusiadengan makhluk lainnya. Kelebihan manusia adalah kemampuan
untuk bergerak dalam ruang yang bagaimanapun, baik di darat, di laut, maupun di
udara. Sedangkan binatang hanya mampu bergerak di ruang yang terbatas. Walaupun
ada binatang yang bergerak di darat dan di laut, namun tetap saja mempunyai
keterbatasan dan tidak bisa meampaui manusia. Mengenai kelebihan manusia atau
makhluk lain dijelaskan dalam surat
Al-Isra ayat 70.
Diantara karakteristik manusia adalah :
1. Aspek Kreasi
2. Aspek Ilmu
3. Aspek Kehendak
4. Pengarahan Akhlak
Selain itu Al Ghazaly juga mengemukakan pembuktian
dengan kenyataan faktual dan kesederhanaan langsung, yang kelihatannya tidak
berbeda dengan argumen-argumen yang dibuat oleh Ibnu Sina (wafat 1037) untuk
tujuan yang sama, melalui pembuktian dengan kenyataan faktual. Al Ghazaly
memperlihatkan bahwa; diantara makhluk-makhluk hidup terdapat
perbedaan-perbedaan yang menunjukkan tingkat kemampuan masing-masing.
Keistimewaan makhluk hidup dari benda mati adalah sifat geraknya. Benda mati
mempunyai gerak monoton dan didasari oleh prinsip alam. Sedangkan tumbuhan
makhluk hidup yang paling rendah tingkatannya, selain mempunyai gerak yang
monoton, juga mempunyai kemampuan bergerak secara bervariasi. Prinsip tersebut
disebut jiwa vegetatif. Jenis hewan mempunyai prinsip yang lebih tinggi dari
pada tumbuh-tumbuhan, yang menyebabkan hewan, selain kemampuan bisa bergerak
bervariasi juga mempunyai rasa. Prinsip ini disebut jiwa sensitif. Dalam
kenyataan manusia juga mempunyai kelebihan dari hewan. Manusia selain mempunyai
kelebihan dari hewan. Manusia juga mempunyai semua yang dimiliki jenis-jenis
makhluk tersebut, disamping mampu berpikir dan serta mempunyai pilihan untuk
berbuat dan untuk tidak berbuat. Ini berarti manusia mempunyai prinsip yang
memungkinkan berpikir dan memilih. Prinsip ini disebut an nafs al insaniyyat.
Prinsip inilah yang betul-betul membeda manusia dari segala makhluk lainnya.
Agen Casino Terbaik
ReplyDeleteAgen Situs Terbaik
https://bit.ly/2ENk1VF
Yuk Gabung Bersama Kami Sekarang Dan Nikmati Berbagai Macam Bonus Menarik Lain Nya Seperti:
*Bonus New Member 120%
*Bonus New Member 50%
* Bonus New Member 30%
* Bonus New Member 20% Khusus Poker
* Bonus Referral
*Bonus Rollingan Casino Hingga 0.8%
*Bonus 5% setiap hari
Info Lebih Lanjut Bisa Hub kami Di :
WA : 081358840484
BBM : 88CSNMANTAP
Facebook : 88Csn
-www.jeruk88.com